Welcome to my Blog

Mohon maaf bila bnyak ksalahan soalnya msih dlm tahap pembelajaran,,,,heee ;-)

Sabtu, 21 Juni 2014

Ketika PILPRES 2014 membuka semua borok dan topeng rakyat Indonesia




Dengan judul ‘menarik’ seperti ini.
Saya pun sebenarnya bisa saja membuat tulisan ini lebih retoris, dengan bahasa-bahasa tinggi yang menggelitik intelektual, tetapi saya memilih untuk membuatnya sesederhana mungkin. Karena yang ingin saya sentuh adalah hati, bukan intelektualitas.

 
Rakyat Indonesia memasuki era paling baru dalam kehidupannya akhir-akhir ini. Kebebasan berbicara, terutama di social media, telah membawa rakyat indonesia ke sebuah tata nilai kehidupan yang sama sekali berbeda. Jaman ini adalah jaman ketika semua orang berhak berkata, mengkritik, mengutarakan pendapat, berpolemik, dan hujat menghujat. Mau tidak mau, kita tidak bisa memungkiri hal ini.

 
Fenomena Pilpres yang akhir-akhir ini sedang ramai pun membuka topeng kita semua. Kita adalah saksi sejarah betapa fenomena Pilpres telah memperlihatkan sifat kita yang sebenarnya. Masing-masing orang dengan lantang mengatakan siapa Capres yang didukungnya melalui Social Media. Lalu dengan lantang pula menuliskan kehebatan-kehebatan Capres pilihannya. Dan lebih lantang lagi menguar kelemahan dan cacat Capres lawannya. 


Rakyat Indonesia seolah-olah turut menjadi juru kampanye gratis bagi Capres pilihannya. Sungguh, peristiwa ini belum pernah terjadi sebelumnya dalam Pemilu di Indonesia. Tidak perduli kampanye gratis yang dilakukan para pengguna Socmed ini sesuai etika, aturan, dan norma. Yang penting jagoanku harus kelihatan hebat, dan lawan kelihatan busuk. Sudah tidak ada lagi diskusi yang cerdas. Yang ada hanya ‘share’ link
yang berisi berita-berita terbaik Capres andalannya, dan berita-berita terburuk lawannya. Tidak diperhatikan lagi kebenaran berita, sumber, dan keabsahannya. Selama berita itu membuat Calon kesayangan terlihat bagus, maka akan di share. Selama berita itu membuat Capres lawan terlihat buruk dan inkompeten, maka berita-berita ini akan di share dengan penuh suka cita.

 
Apa yang terjadi sudah sampai kepada tahap yang menjenuhkan, dan menjijikkan. Tapi inilah bangsa Indonesia. Bangsa yang mengaku kaya raya, namun miskin karena pemimpin yang tidak baik. Sebuah alasan yang lucu, karena jika mau jujur sesungguhnya fenomena pilpres ini telah memperlihatkan sifat bangsa Indonesia yang sesungguhnya. Perhatikanlah sahabat kita yang dulu tenang, kini berapi-api mempromosikan capres pilihannya. Yang dulu santun, kini omongannya penuh makian dan cercaan. Yang dulu terlihat intelek, kini malah terlihat emosional. Semua tenggelam di dalam hura-hura politik, namun kehilangan substansi, kehilangan akal, kehilangan perasaan, kehilangan identitas. 

Tapi mungkin saya salah. Mereka TIDAK kehilangan 'identitas'. Justru itu mungkin identitas mereka yang sebenarnya! Mungkin inilah identitas, sifat, dan pribadi yang
sebenarnnya dari sebagian besar rakyat Indonesia. Sifat saya, sifat anda, dan sifat kita semua.

 
Kita adalah bangsa yang mau menang sendiri. Orang lain tidak boleh sukses. Jika bukan dari golonganku, atau pilihanku, maka harus dibantai dengan segala cara. Jika tidak menguntungkan bagiku maka harus dicerca habis- habisan, tanpa tahu sebab musabab
dan alasan. Rakyat Indonesia adalah rakyat yang menginginkan kebaikan, hanya kepada
dirinya. Orang lain tidak boleh melanggar lampu merah, hanya dirinya yang boleh. Orang lain tidak boleh korupsi, hanya dirinya dan keluarganya yang boleh. Orang lain tidak boleh memilih yang berbeda dengan dirinya. Siapa yang berbeda maka harus diberangus.
Bukankah ini semua tercermin dari bagaimana cara kita memuji dan menjelekkan Capres? Bukankah ini terlihat dari bagaimana kita nyinyir dengan teman kita sendiri yang berbeda pilihan. Segala perkataan yang menyakitkan hati dengan mudah kita tuliskan. Seolah-olah di dunia ini kita yang paling benar, paling pintar, paling jago analisa, paling menmgerti politik, paling tahu cara memilih pemimpin, paling tahu sisi kehidupan orang lain, paling sempurna rumah tangganya, paling cerdas argumennya, paling sukses dalam hidupnya, paling tidak punya dosa di masa lalu, paling bersih.

 
Kita....
Adalah cerminan dari seluruh
perkataan dan perbuatan. Seseorang
mungkin akan mengelak dengan
berkata bahwa apa yang dituliskannya
belum tentu mencerminkan isi hatinya.
Argumen ini malah semakin
memperlihatkan sifatnya. Apa sebutan
bagi orang yang perkataannya
berbeda,
dengan isi hatinya? MUNAFIK. Ya
itulah kata yang terbaik untuknya.

 
Kita....
Adalah bangsa yang selalu mencari
kambing hitam ketika gagal, tanpa
pernah mau bercermin terhadap
kesalahan diri sendiri. Bangsa yang
memaling-malingkan orang lain
padahal dirinya sendiri maling. Yang
mengkafir-kafirkan orang lain, padahal
kita sendiri paling banyak berbuat dosa.
Yang paling suka menuduh orang lain
korup, tetapi jika diberi kesempatan
justru korupsi jauh lebih besar. Paling
suka berkilah bahwa iman dan agama
adalah urusan dirinya sendiri dengan
Tuhan. Seolah-olah di dunia ini dia
hanya hidup bersama Tuhan dan tidak
hidup bersama orang lain.

 
Fenomena Pilpres ini telah memperlihatkan sifat kita, sifat sahabat-sahabat kita yang sebenar-benarnya. Telah memperlihatkan sifat buruk bangsa Indonesia. Dan saya, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, juga turut mengambil bagian di dalamnya. 

Saya ingin mengetuk hati teman- teman, sahabat-sahabat, dan saudara-saudara saya yang tercinta. Marilah kita santun dalam bersikap. Bukankah kita paling tidak suka melihat orang yang tidak santun? Orang yang memaksa pendapat? Orang yang merasa paling benar? Mengapa sekarang kita sendiri menjadi orang seperti ini? Bukankah kita bangga dengan 'Bhinneka Tunggal Ika'? Tapi kita begitu bersemangat mencerca pendapat orang yang berbeda, pilihan orang yang berbeda. Jika 'Bhinneka Tunggal Ika' ini hilang dari bumi nusantara, siapakah yang harus disalahkan? Agama mengajarkan kita santun, dan menghormati orang lain, bahkan musuh kita sendiri. Sudahkah kita mengasihi saudara atau bahkan musuh-musuh kita, seperti yang sering kita gembar-gemborkan dalam ayat yang kita tulis setiap saat di status facebook? Sudahkah kita berhenti menghakimi, karena menurut ayat, bukankah penghakiman hanya milik Tuhan?
 
Mari berkaca..
Capres siapapun, entah nomer 1 atau nomer 2, jika terpilih akan menjadi pemimpin kita ke depan. Apakah jika jagoan kita tidak terpilih, kita akan tetap memperlihatkan borok kita yang suka mengumpat, mencibir, menjelek-jelekkan? Jika iya, maka marilah, kita nikmati kehancuran Indonesia.
Saya, anda, kita, adalah penyebabnya. (Sumber artikel Kaskus)

Minggu, 15 Juni 2014

KUMPULAN PUISI TERBARU



Kuasa Mu


Indah dunia dikala terbuka tabir sang senja
Manusia hanya biasa bicara
Tak punya daya, rasa, dan cipta melainkan sang Kuasa
Dunia pun ikut menangis karenanya

Setiap orang pasti punya kesalahan sendiri
Tapi Tuhan itu Maha Adil….
Setiap perbuatan akan dipertanggung jawabkan nantinya  pada suatu hari
Hari dimana kehidupan tersebut akan kekal

Kekal selamanya tiada terhingga….
Bagai mentari yang selalu terbuka memancarkan sinarnya
Berilah kuasaMu bagi mereka yang hina
Sesungguhnya Engkaulah Dzat Segala-galanya

Inilah jeritan tangisan hamba
Hamba yang selalu di terpa bencana
Ampunilah segala dosa ini, baik di sengaja maupun tak disengaja
Karna hamba hanyalah Manusia biasa yang hina

(Andrey_sparrow)

Inspirasiku

kau buat aku terpana
kau buat aku merana
semua canda dan tawamu memberikanku warna
arti hidup yang sebenarnya

hidup yang penuh dengan kegundahan
kini akan hapus semua warna warni itu
warna yang kau beri kini membuahkan sebuah harapan
rasa  indah menghadirkan sebuah harapan yang baru  . . . .


(Andrey_sparrow)


Elok

Andai harapan kembali datang padaku
Mungkin kini aku takan terpaku
Seolah melepas masa mudamu
Namun semua kan sirna bagiku

Telah habis ditelan sang waktu
Bagai semilir angin yang menerpa hempasan ilalang
Aku tau. Betapa menawannya kamu
Yang elok dank has akan candamu membayang

(Andrey_sparrow)




Berteman Sepi

Malam kini telah datang, hadirkan sebuah kenangan
Kenangan yang membawaku jauh hingga melayang
Melayang tinggi hingga ke awan
Awan yang putih dan berkembang

Kini malam Mu telah berlalu, Siang Mu menjadi bisu
Hanya sepi yang datang menemaniku
Hingga aku mencoba tuk mengusir rasa itu
Beranjak dari rumah mencari sesuatu yang baru

(Andrey_sparrow)



Galau

Hidup dalam lamunan tak menentu
Bagaikan patung yang bernyawa
Berdiam dan tak mau bicara
Hanya mengingat peristiwa masa lalu

Tawa mu hilang entah kemana
Ceria mu hilang entah kemana
Kehidupanmu seakan meredup
Yang tiada bosan merenungi hal itu

(Andrey_sparrow)



Nyanyian Malam

Suara gitar membawaku keatas panggung
Iringan musik yang tidak mau berhenti
Berceloteh dengan irama yang merdu
Nyanyian malam ini hanya untukmu

Menggema lewat pengeras suara
Angin pun seakan berjoged ria
Mengiringi malam ini
Malam yang panjang dengan segala keindahannya

(Andrey_sparrow)



Kisahku

Akulah sang pengemis diri
Menuntun semua rasa ingin di hati
Hanya bermodalkan nurani
Namun semua tak semudah yang kucari

Aku memanglah aku, yang dulu hanya seorang anak-anak
Dan kini mulai tumbuh menjadi seorang yang dewasa
Semua ini hanyalah sebuah ungkapan yang terbenak
Rasa ingin memiliki akan membawaku terjebak dalam angkara

Yang ku tau,,,,aku akan mulai belajar dari segala sesuatu
Sesuatu yang bisa menjadi motivator hidup dalam kehidupan
Sedikit demi sedikit akan kuhapus semua angan-angan yang membeban
Namun tak mudah menjalani jati diri, dan inilah sebuah perjalan hidupku
(Andrey_sparrow)
Sebuah Bayangan

Ingin kugapai semua rasa yang ada dalam naluri
Kutau semua kisahku terasa berat untukmu
Aku hanyalah sang pembeban hidup
Yang hanya tumbuh sbagai benalu dalam sebuah keluarga

Tolonglah aku yang terus berlari mengejar matahari
Aku ingin mencari sebuah jati diri
Tetapi semua berjalan tak pasti
Angan-angan yang ada selalu terbesit kini terus mengilhami

(Andrey_sparrow)




Pengemis Cinta

Ku telusuri jalan mimpi yg tak berarti
Ku memujamu bagaikan sang bidadari
Ku terbuai oleh langkahmu yang mempesona
Ku cari semua itu kemana kau ada

Kini kau pergi entah kemana dan dimana
Aku terus berlari dan mencari-cari
Berharap suatu saat kita dapat bersama
Tapi kenapa kini kau lenyap bagai ditelan bumi

(Andrey_sparrow)




Naluri Lelaki

Terbangun dari mimpi
Kulihat indahnya pagi
Pagi yang begitu cerah nan berseri
Tetesan embun terasa menari-nari

Ku siap beraksi di pagi hari
Karena naluriku sebagai lelaki
Mencari nafkah disetiap waktu
Tuk menyempurnakan akhir pencarian hidupku

(Andrey_sparrow)



Jalan Cinta

Mimpi-mimpi yang tlah berlalu
Kini berseri dan menyatu
Melewati rintangan dan ujian hidup
Yang kian membara disela waktu

Kucoba meraih tangannya
Kupegang erat seakan tak mau melepaskannya
Pandangan mata itu seakan penuh makna
Jalan cinta yang ingin kupertahankan selamanya

Menelusuri hidup yang sebenarnya
Membangun cinta bersama hingga akhir hayatnya

(Andrey_sparrow)
Renungan Malam


Dimana nanti kita berada??
Dari langit turun ke bumi,,kita diciptakan oleh sang illahi,,
Untuk apa kita berada dibumi,,untuk mengabdi padamu yaa illahi,,
Hidup karena alasan,,yaitu untuk beriman,,janganlah kau mulai merasa bosan,,Hingga datang sebuah
penyesalan,,karena kita hanya manusia biasa,,yang tak tau kapan ajal akan menjemput kita,,,,

(Andrey_sparrow)



Hilang

Saat kita menjalin hubungan bersama
Dibawah naungan sang rembulan
Saat itu aku gugup dan terkesima
Membaca naskah indah yang terlukis dimata

Berjuang demi mempertahankan cinta
Aku seolah tak mengerti sifatmu itu
Sabar dan sabar itulah janjiku
Disaat aku memilih jalan untuk setia

Namun kau seolah berpura
Kau pergi dengan kekasih lama
Meski aku rela berkorban mempertahankan cinta
Mungkin, aku hanyalah pelampiasanmu saja

(Andrey_sparrow)
Tembakau Merah

Kubuka dan kubaca sampul didepannya
Berbaris rapi dengan penuh aroma
Rasanya ingin kucoba satu saja
Menikmati indahnya dunia

Tapi kenyataanya
Lama-lama aku bisa gila
Oleh asap daun yang membara
Meskipun dengannya dapat mengubah suasana

(Andrey_sparrow)




Dalam Diamku

Mimpi boleh saja terjadi
Namun impian harus tetap menjadi
Dalam diamku selalu berusaha
Berusaha berpikir dan melangkah maju
Menguak tabir impian di dalam diri
Karena diam bukan berarti salah
Dalam diamku berupaya memahami keadaan
Dalam diamku berusaha memahami kenyataan
Dalam diamku berusaha mencari jalan
Jalan kebenaran atau keburukan




Sarjana Muda

Umur 20 tahun lebih, baru selesai kuliah, tidak memiliki tabungan, tidak memiliki pekerjaan apalagi pengalaman.
Ujian hidup mulai berdatangan,
Apakah ini cobaan ataukah ujian,
Meratapi nasib bahkan kenyataan,
Hanya tertidur berbantal lengan,
Perasaan pun terasa tak nyaman,
Namun ingat, kau memiliki masa muda, semangat tinggi, dan tenaga kuat! Masa muda adalah masa untuk mencari pengalaman, karena kau memiliki semangat yang tinggi untuk melakukan hal-hal baru, dan ketika jatuh kau memiliki tenaga yang kuat untuk bangun lagi.
Semua itu akan membentuk dirimu menjadi orang hebat di masa dewasamu.